BULLYING


       "Saya perhatikan kamu lebih pendiam"
    e. Sampaikan "Ini bukan masalah kamu tapi pelaku yg sebenarnya bermasalah"
     f. Bertanya untuk penjelasan tapi bukan interogasi, tanpa prasangka dan emosi
3. Kendalikan emosi orang tua ketika mendengar anak di bully
4. Tonton video coca cola di youtube (Raisa=Raiso, Rio = Gigi, Tania=Kribo) akhirnya
mereka menyatakan tidak mau dipanggil julukan tersebut lagi dengan tidak menggubris ketika dipanggil dengan nama julukannya

5. Faktor-faktor yang menjadikan anak pelaku atau korban bullying adalah :


   a. Faktor keluarga (disiplin kekerasan, kurangnya kehangatan, kurangnya  
batasan terhadap perilaku anak, kurangnya pendidikan seks *kurang jelas maksudnya apa :-), di bully ortunya di rmh)baik menjadi pelaku maupun korban

   b. Faktor teman sebaya yang turut menjadikan pelaku bullying
   c. Faktor lainnya (aturan, penanganan bullying di sekolah, dan lain-lain)


6. Ditemukenali bahwa penilaian faktor perasaan pada korban bullying sangat berkecamuk,
konsep diri menjadi rendah, menyalahkan diri sendiri karena tidak bias melawan

7. Pelaku bullying yang tidak dihentikan mengakibatkan pelaku tidak punya empati, haus
pujian, kesadaran diri yang buruk, memandang kekerasan adalah hal yg normal, kriminal, menimbulkan relasi yang buruk sebagai ortu kepada anak dan keluarganya kelak

8. Anak pelaku bullying bisa dikarenakan tidak mau jd korban bullying sehingga ikut-ikutan
mem-bully

9. Target anak-anak bullying adalah anak-anak yang rapuh dan tidak mampu memposisikan
diri sesuai situasi

Hal-hal yang perlu diajari pada anak adalah sebagai berikut:

A. Apa itu bullying
B. Bagaimanan bersikap tangguh, mampu bertanggungjawab dan mampu mencari solusi t
erhadap masalahnya sendiri

C. Bagaimana bersikap asertif, percaya diri, tidak tolerir terhadap perilaku agresif, dan cara
berketerampilan sosial

Latih anak ketika menghadapi bullying untuk mengambil tindakan sebagai berikut :

1. Tetap tenang
2. Pergi
3. Lari
4. Lapor

Latihkan anak-anak, teknik visualisasi ketika di bully secara verbal sebagai berikut :
"Kamu jelek"
Kata-kata tersebut jadikan bola kecil
Lalu lempar ke tpt sampah

Ketika anak marah, teknik terapi berikut dapat diterapkan :

Minta anak meniup balon
Lepaskan balon tersebut sampai udara yang didalam balon tersebut keluar semua, sebagai visualisasi kemarahan yang pergi

Teknik self esteem:

Ketika di bully secara verbal "Kamu bodoh"
Tanamkan dalam pikiran, hati dan sampaikan bahwa "Aku pintar koq"

Ajari dan latihkan anak-anak ketika menghadapi bully sebagai berikut :

1. Tetap tenang, jawab pertanyaan pelaku dengan tenang

menjadi komunikator yang percaya diri, menciptakan power sendiri, menjalin jaringan pendukung dan keterampulan sosial

Komentar

Postingan Populer