MENGANTARKAN ANAK PESANTREN DI NURUL FIKRI BOARDING SCHOOL CINANGKA SERANG “PENGALAMAN,ALASAN, PERASAAN HATI, DAN HAL YANG TELAH DILALUI”











Sudah lama ngga nulis krn blm ada materi yang bikin saya tertarik untuk membahas, tapi  Alhamdulillah pengalaman memasukan anak ke 2 saya  ke boarding school bisa menjadi media saya untuk sharing. Berawal dari dua tahun yang lalu saat abangnya Harsha (Aska) UN SMP, saya mendapat info kalau SMP Nurul Fikri Boarding School Cinangka Kabupaten Serang mendapat peringkat Nem Tertinggi ketiga Se Propinsi Banten setelah SMP Pahoa, dan SMP St Laurensia, diatas SMP St Ursula, Penabur Gading Serpong, Penabur Kota Tangerang, Penabur Bintaro, Ipeka BSD, Anderson School Tangsel dan SMPN 1 Cilegon. Menurut pendapat saya pemilihan sekolah sangat penting mempertimbangkan output sekolah tersebut, atau kesuksesan sekolah dilihat dari hasil akhir siswa2 nya. Saat putera ke 2 kami Harsha menyampaikan permintaan untuk boarding bersama BFF nya maka saya langsung menyambutnya dengan hati dan tangan terbuka, sambil berucap syukur Alhamdulillah. Akhirnya ada harapan saya memiliki putera yang dapat menjadi penolong saya kelak di akherat, walaupun biaya nya belum lengkap semua hehe, karena biaya wakaf, kurban, seragam, buku dan spp bln Juli 2019 di NFBS melebihi tunjangan Pendidikan anak dari tempat bekerja saya dan suami, yaitu Rp. 38.500.000,- dengan perincian tepatnya sy sendiri lupa. Untuk SPP yang perlu dibayarkan setiap bulannya, jumlahnya lebih dari 2x lipat SPP SD nya Harsha di sekolah Annisaa Jombang Tangsel, karena sudah termasuk biaya laundry, catering, asrama, dll. Bismillah Laa Haola..


Saya bersyukur memiliki anak seperti Harsha yang kunamai The Sweet (Aska The Smart, Andra The Active, and My Hubby The Innovative). Kenapa The Sweet karena Harsha memiliki sifat proactive dan ringan tangan untuk membantu teman, saudara dan gurunya, jadiiii Harsha adalah anak favorite untuk Saya Ibunya, Guru2nya, Adeknya Andra, Adek2 Sepupunya dan Adek Kelasnya ..why??? Coz beberapa kali anak itu terlihat dikejar-kejar adek kelasnya sambal teriak2 dan trnyata bukan mau ngapa2in ttpi cm mnta TTD :-). Masih soal Harsha..saat adek sepupunya Sakura, Hafiza dan Alexa tau akan bertemu dengan kami sekeluarga, maka yg diingat princess2 itu adalah Abang Harsha yang selalu mengikuti keinginan mereka, mendengarkan cerita mereka..atau ketika anak bungsu saya Andra yang tidak pernah membayangkan jauh dr Abangnya karena mereka selalu bersama baik saat pulang dan pergi sekolah, maupun ketika harus menunggu Abangnya karena dia plg duluan, alasannya karena tdk ada org di rumah klo pulang duluan, atau ketika awal Kelompok Bermain dan TK dulu Andra menangis di sekolah, maka abangnya yang hanya selisih 3 tahun biasanya menghampiri adeknya dan menenangkan, dan apabila adiknya tidak bisa ditenangkan dia akan membawa adeknya ikut belajar di dalam kelasnya, walaupun menurut Harsha dia malu tp ttp dia bawa juga adeknya ke dlm kelas dengan meminta ijin terlebih dl kepada Miss nya..atau ketika adiknya malas berjalan ke kamarnya di lantai 2, dengan tanpa mengeluh dia selalu menggendong adeknya di punggungnya sampai ke atas, sampai H-2 sebelum keberangkatannya boarding Harsha menyampaikan seperti ini “Andra jangan kayak gini lagi kan Abang mau pesantren, nanti klo Abang sdh pesantren siapa yang mau gendong kamu ke atas” sambil ttp menggendong adeknya..atau ketika Gurunya tampak membutuhkan bantuan dia akan menawarkan diri untuk membantu.. atau ketika saya pulang kerja Harsha selalu sy panggil untuk membukakan pintu, kemudian dia memeluk saya, salim, mengambil barang bawaan saya, menyimpannya di kamar saya, lalu dia ke dapur mengambilkan minum dan ngeloyor ke kamarnya lagi..atau disaat saya marah maka Harsha akan mengucapkan “maaf Mamih”..atau disaat saya marah dan menuduh dia melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya, maka dia diam sampai saya selesai bicara dengan memandang nanar mata saya, seolah matanya ingin menyampaikan klo “bukan aku Mamih” setelah saya selesai ngomel baru Harsha menyampaikan  “Aku tahu Mamih kesel, tapi aku mau bilang klo bukan aku yang melakukan” sambal ngeloyor pergi ke kamarnya. Harsha anak sholeh harapan ku di dunia dan akherat Mamih Love U Nak..much much much, smg Allah melindungi mu senantiasa, menyehatkan badanmu, memanjangkan umurmu, meninggikan harkat derajat dan martabatmu, dan menjadikan mu anak sholeh dan cerdas yang mampu meraih semua harapanmu, Aamiin Yaa Alla Yaa Robbal’alamiin.


Melepaskan anak yg sholeh dan ganteng ini tentu bukan perkara mudah untuk saya, bbrp minggu sblm kepergiannya sudah merembes aja ini mata, membayangkan ketidakhadirannya dalam setiap aktivitas kami, apalagi sy dengar informasi salah bahwa anak2 NFBS ditengok 1 bulan 1x dan boleh dibawa pulang 3 bulan 1x, dengan durasi 1 hari saja, jemput Sabtu bada Ashar Pkl. 16.00 dan harus kembali hari Minggu Pkl. 17.00 WIB, apabila lewat waktu kembali, maka orang tua akan terkena denda Rp.100.000,- dan anak mendapat surat tilang tanda pelanggaran 1.


Tibalah waktu saya mengantarkan my sweet son ini ke NFBS Serang, H-1 atas permintaan Harsha menginginkan untuk liburan dl di pantai, maka sy pilihlah hotel yang pernah beberapa kali kami singgahi Aston Anyer Hotel, menurut saya hotel ini memiliki view, kolam renang, private beach dan pasir pantai tanpa karang, walaupun konon katanya pasir ini bukan asli dari pantai tsb. H-1 Harsha cuma sibuk main game seolah-olah mengisi hobinya tersebut sebelum dilarang, diakhiri berenang, ngga berenang sebenernya cuma gendong2 adeknya kesana kemari. Esok hari jam 08.00 pagi kami berangkat menuju NFBS untuk penyerahan Tholib/ Siswa laki2 dan sosialisasi program.


Bada Ashar Harsha meminta ikut balik ke hotel, karena kebetulan kami meninap 2 malam di hotel, dan persiapan obat Harsha ada yang kurang, maka kami minta ijin untuk keluar lagi dan berjanji akan kembali sebelum jam 11 malam. Kami kembali ke hotel sesampainya di hotel Harsha begitu semangat untuk berenang dengan saya, Papa, dan Adeknya, kata Harsha “Berenang terakhir bareng Mamih sebelum aku pesantren”. Selesai berenang kami sholat maghrib dan Isya, tapi Harsha malah ketiduran. Saat melihat anak itu tidur ada perasaan tidak tega meninggalkan anak baru gede ini sendiri tanpa saya mendampingi, mengangislah saya saat itu membayangkan dia harus memutuskan segala sesuatunya sendiri dengan bekal bimbingan semampu saya selama ini. Setelah dapat menguasai diri saya bangunkan Harsha untuk sholat Isya “Bang bangun sholat Isya dulu baru kita kembali ke NFBS” sambil mengucek-ngucek mata dia bilang “Mih boleh ngga aku ke pesantrennya agak malam, aku masih mau disini sama Mamih dan Adin” sambil menahan air mata saya bilang “jangan Bang sekarang aja” lalu Harsha pun menurut mengambil wudhu dan sholat Isya. 


Dari hotel sampai NFBS mata ini berair, tapi sekuat tenaga saya tahan. Mendekati NFBS dia minta Papanya untuk belok ke supermarket membeli makanan kecil dan susu. Tibalah kami di NFBS, kami pun turun mengantarkannya ke asrama nomor 2 setelah minta ijin Ustadz Ishak, di kamar masih ada keengganan di wajah Harsha untuk kami tinggalkan, tapi Alhamdulillah ada kekuatan untuk saya menahan air mata dan memberikan Harsha semangat dan menciumi pipinya, sy bilang ini untuk perbekalan saya sampai ketemu lagi awal bulan Agustus, Harsha masih cool, hanya wajahnya saja yang memperlihatkan keberatannya saya tinggalkan. Sesampainya di mobil tumpahlah tangisan saya, ada sesak di dada saya menitipkan Harsha tanpa bimbingan saya Ibunya, namun saya selalu yakin Allah pasti meridhoi langkah saya, maka setiap sedih datang selalu saya sampaikan dalam hati “ Yaa Allah aku titipkan amanah dari Mu  kepada pemiliknya, jagalah anakku dari kesedihan, rasa rindu, buatlah ia menikmati proses belajarnya di NFBS, dekatkanlah ia dengan teman2nya yang menyayangi, menghargainya, jauhkanlah ia dari rasa iri dengki teman2nya, sambil membaca Robbi Habli Minashoolihin, Alfatihah, doa nurbuat, dan doa yang membuat saya langsung merasa lebih baik ketika rasa sesak meninggalkan Harsha adalah Yaa Latief Yaa Aziz, maknanya ialah Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya dalam hal memberikan hidayah kepada mereka dan Allah Yang Maha Berkuasa, Alhamdulillah sangat mengurangi sakit di lubuk hati berpisah dari Harsha.


Esok harinya setelah check out beratttt beranjak dari hotel karena akan merasa lebih jauh dari Harsha. Sepanjang perjalanan dari hotel saya menangis, sampai akhirnya Papanya mengajak saya kembali ke NFBS dengan alasan mangantar obat, awalnya ragu2 mau kesana karena saya takut nangis di depan Harsha, tapi akhirnya saya putuskan untuk menengok Harsha sebelum pulang. Andra sudah mulai berkaca-kaca, lalu saya bilang “kalau kamu nangis nanti ngga boleh turun ketemu Abang” akhirnya Andra pun berenti merengek meminta Abangnya jangan pesantren. Ternyata keputusan saya untuk menghampiri Harsha ke NFBS walaupun saya memutuskan tidak turun karena mata ini sembab, membuat saya lebih tenang karena mendengar dari Papa dan Adeknya bahwa Abang baik-baik saja dan tidak menangis Alhamdulillah Yaa Allah, kemudian saya pun pulang dengan tenang ke rumah.


Saat menjelang tidur sesampainya di rumah, Andra mulai menangis teringat Abangnya dia bilang “Mamih Abang itu sebenernya ragu2 untuk pesantren tapi abang bilang jangan bilang Mamih, Abang bilang setengah pengen di rumah setengah pengen di pesantren, Mamih suruh Abang pulang, nanti uang Mamih akan kembali koq..Mamih dadaku sesak, jantungku deg-degan kenceng aku mau Abang pulang sekarang..bla..bla..bla” Alhamdulillah saya menyimpan baju bekas pakainya Harsha sehingga saya bilang ke Andra kalau kangen Abang dia boleh menyimpan baju abangnya di bawah bantalnya, dan menciumi baju abangnya. Dibantu dengan elusan saya di badannya dan tiupan doa  di kepalanya Andra pun tertidur.


Esoknya ternyata sudah waktunya anak dapat bertelepon ke rumah dengan jadwal Selasa, Kamis, Sabtu, kira2 jam setengah 5 Harsha menelepon, awal saya sapa sambil ceria saya bilang “Hallo Abang apa kabar, kamu enjoy kan disana?” Harsha menjawab “lumayan Mamih” tapi setelahnya Harsha menangis nyaris meraung-raung yang ditahan dia bilang “Mamih kalau Mamih sayang aku Mamih harus pindahin aku dari sini, nanti aku akan minta uang masuk aku kesini ke Pa Ustadz agar dikembalikan, boleh yaa Mamih??”  Kata-katanya hampir tidak jelas terdengar karena Harsha menangis begitu hebatnya, akhirnya saya tutup telepon. Kemudian dia berkali-kali miscall tapi tidak saya  angkat karena setiap diangkat kembali menangis. Malam hari Bada Isya Harsha kembali miscall dan akhirnya Papa nya telepon balik, masih kata-kata dan tangisan yang sama, sampai saya bilang kalau menangis terus saya tidak akan jenguk dia 2 minggu lagi, dan Harsha pun berjanji tidak akan menangis sampai pembicaraan selesai, Alhamdulillah dia lebih ceria.


Hari Kamis, 4 Juli 2019, waktu kami bertelpon kembali, awal menelepon dia menangis, sampai akhirnya dia bercerita kalau selasa, 2 Juli 2019 di hari kedua di pesantrennya ada temannya dari kamar 4 yang bilang “Kamu cantik banget kalau pakai hijup, kalau cewe kupacarin” karena Harsha belum kerasan disana, masih sensitive mendengar kata-kata menyakitkan tersebut membuat Harsha luluh lantak hatinya dan mengatakan mau menyerah. Kami sebagai orangtua dibuat tidak karu-karuan, maka kami pun berjanji akan melaporkan ini kepada orangtua temennya, dan Ustadz, tapi Harsha menolak dia bilang “Jangan Mamih, aku ngga mau tambah bikin masalah dan jadi biang kerok, aku ngga mau dijauhin temen-temen karena jadi biang kerok” ditengah kekalutan saya mendengar cerita anak itu, saya berjanji hari sabtu akan menengok Harsha kembali karena diperkenankan oleh Ustadznya, dan saya berjanji sabtu 6 Juli 2019 masalah ini sudah selesai. Harsha pun bertutup telepon dengan lebih ceria, apalagi setelah diajarin Aa nya untuk jangan mengalah, jangan takut dan lawan teman-teman yang seperti itu. Awalnya harsha bilang “aku takut dosa klo melawan balik atau memukul” tapi abangnya bilang dosa  urusan belakangan, dan dosa  ngga bejendol :-) yang penting kamu bisa mempertahankan diri!! Senang juga saya dengar Aa nya Harsha kasih tau kayak gitu dengan harapan agar Harsha lebih kuat dan tidak takut menghadapi bully an temannya.


Harsha memang anaknya ganteng, baik hatinya, ringan tangan dan mau mengalah, maka ketika masuk ke lingkungan heterogen seperti di SMP NFBS dia terkaget-kaget melihat ada teman barunya yang membully nya seperti itu. Jumat, 5 Juli 2019 sepulang kerja saya dan suami menjemput Harsha lebih cepat, karena kacamata Harsha jatuh ke pipa saat praktek wudhu, karena Harsha silinder nya agak besar 2.5 maka kacamatanya tidak bisa langsung jadi, itu alasan kami ijin menjemput lebih cepat. Anaknya happy banget saat dijemput, saya juga hehehe, pdhal sepanjang jalan saya jg ngga peluk2an atau mesra2an sm Harsha tp tau kita bersama bikin saya dan Harsha serta adiknya Happy, Alhamdulillah.

Cerita di rumah terjadi sama seperti biasa tidak ada yang istimewa hanya sekarang saya Harsha dan Andra tidur dalam 1 kasur, sampai akhirnya sudah waktunya Harsha pulang hari Minggu, 7 Juli 2019, bada dzuhur kami antarkan Harsha pulang, sampai di NFBS pukul 16.00, kami berkeliling melihat-lihat guest house, asrama, kolam renang, dan sekolah serta kantin, terakhir baru ke Asrama, yang beda adalah karena Harsha menolak ajakan teman barunya untuk berenang, karena mau sama Mamih, Papih dan Adin katanya, di dalam asrama pun dia ngga mau jauh-jauh dari kami. Jam 17.00 WIB waktunya orangtua pulang Harsha mulai berkaca-kaca, saya tidak mau terpancing, melihat dia berkaca-kaca saya bilang saya akan pulang sekarang kalau gini, kamu harus kuat jangan menangis, kemudian saya ajak Papanya Harsha dan Adeknya beranjak ke mobil lalu Harsha masuk kamar mandi membasuh mukanya dan keluar “Mamih aku udah ngga nangis lagi, Mamih jangan dulu pulang yaa, aku janji ngga nangis lagi” Tapi saya sudah ngga tahan menahan air mata saya maka saya pun mengajak pulang saat itu juga agar Harsha tidak melihat saya menangis, tanpa berkata-kata saya keluar, disamping mobil dengan mata nanarnya seperti biasa Harsha salim sama Papa, Adek dan terakhir saya, dia cium tangan saya, dia cium pipi saya kanan dan kiri serta kening saya..Yaa Allah bantu sayaaaa menahan tangis dan kesedihan ini..Buru-buru saya masuk mobil, saya lihat Harsha di luar dengan mata nanarnya, di mata saya pun air mata sudah mengambang menunggu jatuh, Harsha melihat saya tapi mudah-mudahan tidak melihat air mata yang hampir jatuh itu.. Di jalan saya sempat menyesal kenapa saya mudah sekali sedih sehingga tidak bisa memenuhi keinginan Harsha agar saya lebih lama disana, tapi apa boleh buat selama saya masih seperti ini saya harus menghindar memperlihatkannya di depan Harsha..

Abang..Abang harus tau bahwa ketika seorang anak merasa ingin menangis ringan karena ingat pada kami maka kami orangtua merasakan ingin menangis hebat inget kamu dan khawatir, ketika kamu tersakiti maka kami orangtua merasa sakit yang luar biasa, maka ketika kami melepaskanmu untuk jauh dari kami bukan berarti kami tidak mencintaimu, itu karena kami sangat mencintaimu sehingga walaupun terasa sakit dan menyesakan berjauhan darimu, kami merelakannya demi masa depanmu Nak..I Love U..Tidak perlu membalas budi kami, harapan kami agar anak2 kami, M Ardifna Maulana, M Harsha Irdina, M Diandra Fayaza bisa mnjadi anak mandiri, mapan, mentas, kaya hati dan harta, tercapai semua cita2nya, memiliki bekal yang cukup di dunia dan akherat dan bisa mengangkat kami ke syurga Nya..Yaa Allah tempat kami bergantung kabulkanlah doa dan harapan kami..Aamiin Yaa Allah Yaa Robbal’alamiin.

Demikian tulisan saya kali ini, kesimpulannya kesedihan dan rasa sesak di dada karena meninggalkan anak untuk berjihad di jalan Allah terjadi saat 1 minggu pertama, dan setiap kami selesai bertemu muka untuk menengok, mdh2an masa kritis kesedihan saya dan Harsha segera berlalu, menurut referensi yang pernah saya baca masa kritis akan berkurang setelah 1 bulan dan hilang setelah 3 bulan, mudah2an itu berlaku untuk saya dan keluarga, Aamiin..Lanjutan cerita pesantren ini Insha Allah apabila saya punya pengalaman baru selanjutnya..Semoga bermanfaat.



Referensi :















Komentar

  1. Subhanallah..
    Tidak semuan orang bisa sesabar itu..
    Mudah2an di lancarkan semuanya..
    Amin..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer